TUNTUTAN KREATIVITAS SEORANG GURU
Belajar
adalah sebuah proses yang semula kita tidak tahu menjadi kita tahu sesuatu dimana
kita bisa melakukannya sejak dini mungkin, bahkan bisa dikatakan sejak kita terlahir,
dan tidak ada batasan waktu untuk berhenti. Belajar tidak hanya pada sekolah
saja, tetapi belajar juga terjadi secara alami dalam kehidupan. “Saat seseorang
berhenti belajar, saat itulah dia berhenti bertumbuh”, Juni Anton.
Di dalam
dunia pendidikan, Pemerintah terus menerus melakukan manuver-manuver jitu untuk
meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Setelah program wajib belajar 9
tahun, baru-baru ini Pemerintah melakukan
terobosan baru dengan mengeluarkan program wajib belajar 12 tahun. Hal ini tentu saja bertujuan untuk
meningkatkan Sumber Daya Manusia di Indonesia.
Seperti
pribahasa mengatakan “Tiada gading yang tak retak”, tentu saja tidak semua
rencana berjalan mulus begitu saja. Masih banyak kendala-kendala yang harus
dihadapi baik oleh Pemerintah selaku pencetus program maupun masyarakat selaku
pelaksana program. Selain faktor biaya yang tinggi, masih banyak faktor-faktor
lain yang membuat masyarakat enggan untuk menyekolahkan putra putrinya.
Seorang anak
yang berasal dari keluarga kurang mampu putus sekolah itu sudah biasa, namun
masih sering kita menjumpai kasus dimana seorang anak dari keluarga mampu atau
kaya, tidak mau sekolah dan harus putus di tengah jalan. Hal ini dikarenakan
anak tersebut merasa tidak cocok dalam sekolahnya. Mungkin proses pembelajaran
yang monoton sehingga membosankan, atau bisa juga karena terlalu banyak tugas
yang diberikan, dan masih banyak alasan lain yang membuat seorang siswa tidak
bersemangat untuk pergi kesekolah.
Disinilah
letak tugas kita selaku calon guru untuk mengkaji dan mencari cara agar siswa
yang kita didik nanti mampu menyerap apa yang kita ajarkan dengan baik, merasa
nyaman dan termotivasi sehingga mereka merasa sekolah itu menyenangkan sehingga
siswa bersemangat untuk terus sekolah. Tentu saja seorang guru harus memiliki
cara-cara jitu untuk dapat merealisasikan tugas tersebut. Pemilihan Srategi,
Metode, dan Teknik Pembelajaran yang tepat sangat mempengaruhi keberhasilan
seorang guru dalam menyampaikan materi yang diajarkannya.
Strategi
Pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan
siswa agar tujuan pembelajaran tercapai secara efektif dan efisien (Wina
Senjaya, 2008). Dalam pemilihan strategi pembelajaran, seorang guru hendaknya
berpacu kepada materi yang akan diajarkan kepada siswa, sehingga proses
pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan tujuan dari pembelajaran tersebut
dapat diterima dengan baik oleh siswa.
Disini
kreativitas seorang guru di perlukan. Guru tidak boleh terus menerus menerapkan
Exposition Learning atau menjelaskan di depan dan siswanya mendengarkan di
belakang. Namun sesekali guru juga harus mengadakan Discovering learning atau
pembelajaran di luar kelas, yang mengharusan siswa melakukan pengamatan atau
observasi, maupun eksperiman tentang lingkungan misalnya, kemudian siswa
disuruh untuk mendiskusikannya didepan kelas secara individu (Individu
learning) atau kelompok (Group learning) sesuai tingkat kesulitan materi,
sehingga siswa tidak bosan dengan strategi guru yang monoton.
Metode
pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan susunan rencana dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis
agar tujuan pembelajaran tercapai (Wina Senjaya, 2008). Beberapa metode
pembelajaran antara lain presensi, diskusi, simulasi, demonstrasi klasifikasi,
dan parodi. Guru harus dapat memilih metode yang tepat agar materi yang di sampaikan dapat terkirim dengan baik.
Seperti contoh misal kita mengajarka tentang praktik mengetik, kita tidak bisa
hanya dengan menggunakan metode ceramah atau diskusi, tetapi harus dengan
menggunakan metode simulasi atau latihan, sehingga siswa dapat lebih bisa
menerima tentang materi yang disampaikan karena sekalian praktik. Jadi disini
guru dituntut untuk bisa mengaplikasikan metode kedalam proses pembelajaran
secara tepat agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.
Selain
Strategi dan Metode Pembelajaran, ada satu hal lagi yang tidak kalah pentingnya
yaitu Teknik Pembelajaran. Teknik Pembelajaran adalah cara yang dilakukan
seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode pembelajaran secara spesifik.
Jadi teknik adalah cara yang dilakukan untuk menyukseskan metode pembelajaran
yang pilih. Guru dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor yang sama.
Misalkan,
guru menerapkan strategi discovering learning untuk melakukan pengamatan
terhadap hewan yang ada disekitar sekolah, kemudian guru menerapkan metode diskusi
berkelompok (strategi Group learning) untuk siswanya, dimana setiap kelompok
memiliki tugas yang berbeda-beda. Ada kelompok yang ditugaskan untuk mengamati
semut, ada yang ditugaskan untuk mengamati kupu-kupu, ada yang ditugaskan untuk
mengamati ulat dan lain sebagainya. Kemudian setiap kelompok nantinya akan
mempresentasikan hasil pengamatannya di depan kelas, selanjutnya didiskusikan
bersama tentang hasil pengamatannya itu. Perbedaan tugas yang diberikan kepada
setiap kelompok inilah merupakan salah satu teknik yang bisa dilakukan oleh
seorang guru agar nantinya hasil belajar dapat lebih luas tidak hanya terpusat
pada satu objek. Lagi-lagi kreativitas seorang guru sangat dibutuhkan untuk
dapat mencapai tujuan pembelajaran.
Memang benar,
menjadi seorang guru bukanlah hal yang mudah. Tetapi ketika ada kemauan disitu pasti
ada jalan. Apabila semua guru dapat mengeluarkan kreativitas-kreativitasnya
didalam proses pembelajaran, saya yakin proses pembelajaran itu dapat berjalan
menyenangkan meskipun tetap pada tujuan utamanya yaitu untuk mentransfer ilmu-ilmu
yang kita miliki kepada siswa kita.
Ketika siswa
merasa sekolah itu menyenangkan, mereka akan lebih bersemangat untuk datang kesekolah.
Sehingga lebih giat dalam belajar dan kasus-kasus putus sekolah akan berkurang.
Yang perlu kita ketahui, semua hal perlu belajar dan di pelajari.
Apa yang kita
pelajari hari ini adalah cerminan kehidupan kita dimasa depan. Tidak ada kata
terlambat untuk belajar. Tidak memandang Ras, Suku bangsa, budaya, dan Agama,
aku, kamu, kita, dia, dan mereka semua berhak dan wajib belajar. Kalau bisa
dimulai hari ini, jangan tunda hari esok, karena “Tujuan akhir belajar kini
adalah untuk beristirahat nanti” (Aristoteles).
Daftar Pustaka : Kuswantoro, A. 2014. Strategi,
Metode, dan Teknik Pembelajaran. Materi Strategi Belajar Mengajar disampaikan
pada tanggal 4 September 2014.
0 komentar:
Posting Komentar