Sabtu, 06 Desember 2014

TUNTUTAN KREATIVITAS SEORANG GURU

TUNTUTAN KREATIVITAS SEORANG GURU
Belajar adalah sebuah proses yang semula kita tidak tahu menjadi kita tahu sesuatu dimana kita bisa melakukannya sejak dini mungkin, bahkan bisa dikatakan sejak kita terlahir, dan tidak ada batasan waktu untuk berhenti. Belajar tidak hanya pada sekolah saja, tetapi belajar juga terjadi secara alami dalam kehidupan. “Saat seseorang berhenti belajar, saat itulah dia berhenti bertumbuh”, Juni Anton.
Di dalam dunia pendidikan, Pemerintah terus menerus melakukan manuver-manuver jitu untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Setelah program wajib belajar 9 tahun, baru-baru ini Pemerintah melakukan  terobosan baru dengan mengeluarkan program wajib belajar 12 tahun.  Hal ini tentu saja bertujuan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia di Indonesia.

Seperti pribahasa mengatakan “Tiada gading yang tak retak”, tentu saja tidak semua rencana berjalan mulus begitu saja. Masih banyak kendala-kendala yang harus dihadapi baik oleh Pemerintah selaku pencetus program maupun masyarakat selaku pelaksana program. Selain faktor biaya yang tinggi, masih banyak faktor-faktor lain yang membuat masyarakat enggan untuk menyekolahkan putra putrinya.
Seorang anak yang berasal dari keluarga kurang mampu putus sekolah itu sudah biasa, namun masih sering kita menjumpai kasus dimana seorang anak dari keluarga mampu atau kaya, tidak mau sekolah dan harus putus di tengah jalan. Hal ini dikarenakan anak tersebut merasa tidak cocok dalam sekolahnya. Mungkin proses pembelajaran yang monoton sehingga membosankan, atau bisa juga karena terlalu banyak tugas yang diberikan, dan masih banyak alasan lain yang membuat seorang siswa tidak bersemangat untuk pergi kesekolah.
Disinilah letak tugas kita selaku calon guru untuk mengkaji dan mencari cara agar siswa yang kita didik nanti mampu menyerap apa yang kita ajarkan dengan baik, merasa nyaman dan termotivasi sehingga mereka merasa sekolah itu menyenangkan sehingga siswa bersemangat untuk terus sekolah. Tentu saja seorang guru harus memiliki cara-cara jitu untuk dapat merealisasikan tugas tersebut. Pemilihan Srategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran yang tepat sangat mempengaruhi keberhasilan seorang guru dalam menyampaikan materi yang diajarkannya.
Strategi Pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran tercapai secara efektif dan efisien (Wina Senjaya, 2008). Dalam pemilihan strategi pembelajaran, seorang guru hendaknya berpacu kepada materi yang akan diajarkan kepada siswa, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan tujuan dari pembelajaran tersebut dapat diterima dengan baik oleh siswa.
Disini kreativitas seorang guru di perlukan. Guru tidak boleh terus menerus menerapkan Exposition Learning atau menjelaskan di depan dan siswanya mendengarkan di belakang. Namun sesekali guru juga harus mengadakan Discovering learning atau pembelajaran di luar kelas, yang mengharusan siswa melakukan pengamatan atau observasi, maupun eksperiman tentang lingkungan misalnya, kemudian siswa disuruh untuk mendiskusikannya didepan kelas secara individu (Individu learning) atau kelompok (Group learning) sesuai tingkat kesulitan materi, sehingga siswa tidak bosan dengan strategi guru yang monoton.
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan susunan rencana dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis agar tujuan pembelajaran tercapai (Wina Senjaya, 2008). Beberapa metode pembelajaran antara lain presensi, diskusi, simulasi, demonstrasi klasifikasi, dan parodi. Guru harus dapat memilih metode yang tepat agar materi  yang di sampaikan dapat terkirim dengan baik. Seperti contoh misal kita mengajarka tentang praktik mengetik, kita tidak bisa hanya dengan menggunakan metode ceramah atau diskusi, tetapi harus dengan menggunakan metode simulasi atau latihan, sehingga siswa dapat lebih bisa menerima tentang materi yang disampaikan karena sekalian praktik. Jadi disini guru dituntut untuk bisa mengaplikasikan metode kedalam proses pembelajaran secara tepat agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.
Selain Strategi dan Metode Pembelajaran, ada satu hal lagi yang tidak kalah pentingnya yaitu Teknik Pembelajaran. Teknik Pembelajaran adalah cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode pembelajaran secara spesifik. Jadi teknik adalah cara yang dilakukan untuk menyukseskan metode pembelajaran yang pilih. Guru dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor yang sama.
Misalkan, guru menerapkan strategi discovering learning untuk melakukan pengamatan terhadap hewan yang ada disekitar sekolah, kemudian guru menerapkan metode diskusi berkelompok (strategi Group learning) untuk siswanya, dimana setiap kelompok memiliki tugas yang berbeda-beda. Ada kelompok yang ditugaskan untuk mengamati semut, ada yang ditugaskan untuk mengamati kupu-kupu, ada yang ditugaskan untuk mengamati ulat dan lain sebagainya. Kemudian setiap kelompok nantinya akan mempresentasikan hasil pengamatannya di depan kelas, selanjutnya didiskusikan bersama tentang hasil pengamatannya itu. Perbedaan tugas yang diberikan kepada setiap kelompok inilah merupakan salah satu teknik yang bisa dilakukan oleh seorang guru agar nantinya hasil belajar dapat lebih luas tidak hanya terpusat pada satu objek. Lagi-lagi kreativitas seorang guru sangat dibutuhkan untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran.
Memang benar, menjadi seorang guru bukanlah hal yang mudah. Tetapi ketika ada kemauan disitu pasti ada jalan. Apabila semua guru dapat mengeluarkan kreativitas-kreativitasnya didalam proses pembelajaran, saya yakin proses pembelajaran itu dapat berjalan menyenangkan meskipun tetap pada tujuan utamanya yaitu untuk mentransfer ilmu-ilmu yang kita miliki kepada siswa kita.
Ketika siswa merasa sekolah itu menyenangkan, mereka akan lebih bersemangat untuk datang kesekolah. Sehingga lebih giat dalam belajar dan kasus-kasus putus sekolah akan berkurang. Yang perlu kita ketahui, semua hal perlu belajar dan di pelajari.
Apa yang kita pelajari hari ini adalah cerminan kehidupan kita dimasa depan. Tidak ada kata terlambat untuk belajar. Tidak memandang Ras, Suku bangsa, budaya, dan Agama, aku, kamu, kita, dia, dan mereka semua berhak dan wajib belajar. Kalau bisa dimulai hari ini, jangan tunda hari esok, karena “Tujuan akhir belajar kini adalah untuk beristirahat nanti” (Aristoteles).



Daftar Pustaka : Kuswantoro, A. 2014. Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran. Materi Strategi Belajar Mengajar disampaikan pada tanggal 4 September 2014.

0 komentar:

Posting Komentar