PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
AKHLAK DALAM ISLAM
DI SUSUN OLEH :
ROMBEL 096
Anggih Eko Prasetiyo 7101412248
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Akhlak
Dalam Islam”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dan untuk
menyelesaikan mata kuliah Pendidikan Agama Islam Universitas Negeri Semarang .
Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya
kepada :
1.
Allah SWT
2.
Bapak Insan Fahmi Siregar selaku dosen pengampu
mata kuliah Pendidikan Agama Islam yang telah membingan, mengarahkan dorongan
dalam rangka penyelesaian penyusunan makalah ini.
3.
Secara khusus kami menyampaikan terima kasih
kepada keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan.
4. Semua pihak yang tidak
dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan
makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat
bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa
dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima
saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan.
Terima kasih .
Semarang , 18 September 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar ii
Daftar isi iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Akhlak Dalam Islam 3
B. Ciri – ciri Akhlak dan Pentingnya Akhlak Dalam
Islami 4
C. Agama sebagai sumber akhlak 5
D. Karakteristik akhlakhul karimah 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 8
DAFTAR PUSTAKA 9
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sang Maha Pencipta menciptakan manusia bukanlah untuk sesuatu yang sia-sia. Makhluk yang
paling sempurna di muka bumi ini diciptakan-Nya sebagai khaifah, yang menjadi
pemimpin dan menjaga amanat Sang Khalik. Mereka dititipi akal untuk berfikir,
hati untuk merasakan kasih sayang Allah, dan tubuh yang menjadi sarana untuk
beribadah. Untuk itulah pengertian akhlak dalam Islam diperlukan sebagai wujud
bakti hamba kepada Allah SWT.
Dari segala yang Allah SWT titipkan itu, ada satu
yang menjadi ukuran derajat seorang manusia di muka bumi, yaitu akhlak.
Pengertian akhlak dalam Islam berasal dari kata dalam bahasa Arab akhlaq yang merupakan bentuk jamak dari khulqu yang artinya perangai, tabiat,
dan adab. Lalu bagaimana pengertian akhlak dalam Islam lebih jauh? Sebagai umat Islam kita
wajib mengetahui pengertian akhlak dalam Islam.
Pengertian Akhlak dalam Islam adalah perangai yang
ada dalam diri manusia yang mengakar, yang dilakukannya secara spontan dan
terus menerus. Agama Islam menjadi sumber datangnya akhlak. Orang yang memiliki
dan memahami serta menjalankan pengertian akhlak dalam Islam memiliki landasan
yang kuat dalam bertindak dan berperilaku dalam kehidupannya.
B.
Permasalahan
- Apa yang dimaksud akhlak dalam Islam?
- Apa saja ciri-ciri dan pentingya akhlak dalam Islami?
- Mengapa Agama sebagai sumber akhlak?
- Apa saja karakteristik Akhlaqul Karimah?
C.
Tujuan
- Pembaca dapat memahami arti dari akhlak dalam Islam itu sendiri .
- Pembaca dapat memahami cirri-ciri dan pentingnya akhlak dalam Islami.
- Pembaca dapat mengerti maksud dari agama Islam sebagai sumber akhlak.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Akhlak dalam Islam
Pengertian akhlak dalam Islam dari segi bahasa berasal dari kata khuluq yang berarti perilaku, perangai,
atau tabiat. Maksud ini terkandung dalam kata-kata Aisyah berkaitan akhlak Rasulullah
SAW yang artinya “akhlaknya (Rasulullah) adalah al-qur’an”. Akhlak Rasulullah yang
dimaksudkan di dalam kata-kata
di atas
adalah kepercayaan, keyakinan, pegangan, sikap dan tingkah laku Rasulullah SAW
yang semuanya merupakan pelaksanaan ajaran Al-qur’an.[1]
Pengertian akhlak dalam Islam dari segi bahasa
berarti budi pekerti, adab, sopan , tingkah laku, dan tata susila. Menurut tokoh-tokoh psikologi Islam,
takrif akhlak perlu dilihat dari dua sudut. Pertama, Bataniah, yaitu akhlak
merupakan satu ilmu yang membahas masalah-masalah
manusia yang mengupas hal-hal
kewajiban. Kedua, dari Suluq Azzahariah, akhlak ialah satu cara atau jalan yang
memperlihatkan sesuatu yang berbentuk zahir. Tutur kata, tingkah laku, dan
watak yang menjadi ukuran pribadinya.
Pengertian akhlak dalam Islam menurut Al Ghazali
adalah suatu keadaan yang tertanam di dalam jiwa yang menampilkan perbuatan-perbuatan dengan senang
tanpa memerlukan pemikiran dan penelitian. Apabila perbuatan yang keluar itu
baik dan terpuji menurut syara dan akal, perbuatan itu dinamakan akhlak mulia,
sebaliknya apabila keluar perbuatan yang buruk, ia dinamakan akhlak yang buruk.
Tujuan pengertian akhlak dalam Islam adalah
menghasilkan nilai akhlak saja, bukan nilai materi, nilai kemanusiaan atau
nilai kerohanian. Selain itu, nilai-nilai
ini tidak boleh dicampuradukan dengan akhlak agar tidak terjadi kebimbangan
dalam memiliki akhlak beserta sifat-sifatnya.
Perlu diperhatikan disini, nilai materi harus dijauhkan dari akhlak karena akan
menghasilkan pelaksanaan akhlak yang hanya mencari keuntungan. Justru hal ini
akan sangat membahayakan akhlak.
B.
Ciri-ciri
Akhlak dan Pentingnya Akhlak dalam Islami
Ada dua pembagian akhlak dalam pengertian Islam, yaitu akhlaaqul
mahmudah atau akhlak yang terpuji dan akhlaaqul madzmuumah atau akhlak tercela. Pengertian akhlak dalam Islam terbentuk menjadi watak
seseorang akibat beberapa faktor yaitu faktor gen atau keturunan, faktor
psikologi atau kejiwaan, faktor lingkungan atau syariah istijimaiah dan
al-qiyam atau nilai-nilai Islam yang telah dipelajari selama hidup. Pedoman
akhlak adalah Al-Qur’an dan hadist.
Ciri-ciri seseorang yang memiliki pengertian akhlak
dalam Islam yang islami
adalah:
·
Tidak menghalalkan
segala cara untuk mendapatkan sesuatu
·
Akhlaknya mencakup
semua aspek kehidupan
·
Berhubungan dengan
nilai-nilai keimananya sesuai surat Al-Maidah ayat 8
·
Berubungan dengan hari
kiamat atau tafakur alam
·
Memandang segala sesuatu
dengan fitrah yang benar
Beberapa alasan pentingnya pengertian akhlak dalam Islam yaitu:
·
Akhlak adalah faktor
penentu derajat seseorang
·
Akhlak merupakan buah
ibadah, seperti tercantum dalan surat Al-‘Ankabut ayat 45
·
Keluhuran akhlak adalah
amal terberat di akhirat
·
Lambang kualitas masyarakat
·
Untuk membentuk akhlak
yang baik
C.
Agama Sebagai
Sumber Akhlak
Islam,
sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur’an mengajak pemeluknya untuk menjalani
kehidupan ini seideal mungkin dan secara keseluruhan dalam semua seginya dan
menjadikan Al-Qur’an dan as-Sunnah sebagai rujukannya. Al-Qur’an sebagai bacaan
sekaligus pedoman hidup manusia sarat dengan tatanan nilai dan norma yang
menjamin kebahagiaan manusia di dunia maupun di akhirat. Islam meletakkan
landasan perbuatan bagi perkembangan manusia menuju tingkat kehidupan yang
lebih tinggi dan lebih tinggi lagi.
Akhlak
adalah ajaran Islam yang paling dasar. Jika menengok kepada ajaran Islam dan
kita mulai yang paling dasar atau yang paling sederhana, kita akan dapati bahwa
akhlak merupakan kepribadian Rasul saw dan menjadi sifat dari ajaran Islam yang
dibawanya.
Dalam
pandangan Islam,
aklhak adalah satu-satunya ukuran dan menjadi garis pemisah antara mana
perbuatan yang baik dan mana yang tidak baik. Artinya, perilaku manusia bisa
disebut berkualitas, jika perilaku tersebut disertai dengan akhlak yang baik,
sebaliknya jika suatu perbuatan itu tidak disertai dengan akhlak maka perbuatan
itu merupakan perbuatan jelek dan tidak berkualitas, baik dalam pandangan
manusia lebih-lebih menurut Allah swt.
Akhlak
memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan manusia baik sebagai
individu maupun masyarakat dan bangsa,
sebab jatuh bangunnya suatu masyarakat tergantung pada keberadaan akhlaknya.
Apabila akhlaknya baik maka sejahteralah lahir dan batinnya, begitu pula
sebaliknya.[2]
D.
Karakteristik
Akhlaqul Karimah
Akhlaqul Karimah (perilaku mulia) mempunyai karakteristik yang
jelas dan nyata bagi pelakunya. Menurut M. Yatimin Abdullah, karakteristik
Akhlaqul Karimah mengacu pada karakteristik ajaran Islam dalam bidang ilmu
kebudayaan, pendidikan, sosial, ekonomi, kesehatan, politik, pekerjaan dan
berbagai disiplin ilmu. Karakteristik ajaran Akhlaqul Karimah, tidak terlepas
dari berbagai disiplin ilmu keislaman, diantaranya :
a. Akhlak
di bidang ilmu dan kebudayaan
Karakteristik
ajaran Akhlaqul Karimah jika dihubungkan dalam bidang ilmu dan kebudayaan
bersifat terbuka dan akomodatif namun selektif. Terbuka dan akomodatif terhadap
masukan dari luar tetapi selektif yaitu tidak begitu menerima seluruh ilmu dan
kebudayaan melainkan sejalan dengan ajaran akhlak Islami dan syariat Islam itu
sendiri.
Tujuan
mempelajari Akhlaqul Karimah dalam bidang ilmu dan kebudayaan adalah untuk
mengantarkan umat manusia hidup bahagia, meningkatkan mutu dan perannan manusia menuju
ridho-Nya.
b. Akhlak
bidang sosial
Karakteristik
Akhlaqul Karimah membimbing pelakunya dalam kehidupan sosial agar mematuhi
segala peraturan perundang-undangan yang menjadi kesepakatan bersama sepanjang
tidak keluar dari rel kebenaran Islam.
c. Akhlak
bidang ekonomi
Karakteristik ajaran Akhlaqul Karimah dalam sistem
ekonomi Islam merupakan
kebebasan terhadap pemilik harta kekayaan, nilai keseimbangan dan nilai
keadilan merupakan kebulatan nilai yang tidak dapat dipisahkan. Tujuan ekonomi
Islam sesuai karakteristik ajaran akhlaqul karimah adalah memenuhi kebutuhan
hidup seseorang secara lengkap dan sederhana, memenuhi kebutuhan keluarganya,
kebutuhan jangka panjang serta memberikan bantuan dan sumbangan menurut jalan
Allah.
d. Akhlak
di bidang kesehatan
Karakteristik
ajaran Akhlaqul Karimah tentang kesehatan berpedoman pada prinsip mencegah lebih baik
dari pada mengobati. Untuk menuju upaya pencegahan tersebut Islam menekankan
segi kebersihan lahir seperti kebersihan bertempat tinggal, lingkungan sekitar,
badan, pakaian, makanan dan minuman.
e. Akhlak
di bidang politik
Islam
tidak mengajarkan ketaatan buta terhadap pemimpin. Islam menghendaki suatu
ketaatan kritis, yaitu ketaatan yang didasarkan pada kebenaran dari Allah dan Rasul-Nya maka
wajib ditaati. Jika pemimpin tersebut bertentangan dengan kehendak Allah dan Rasul-Nya maka boleh
dikritik atau diberi saran agar kembali ke jalan yang benar dengan cara-cara
yang bijak. Jika cara itu tidak dihiraukan oleh pemimpin tersebut maka boleh
saja untuk tidak mentaatinya.
f. Akhlak
bidang pekerjaan
Karakteristik
ajaran Akhlaqul Karimah akhlaqul karimah
dalam Islam diantaranya adalah
adanya prinsip keseimbangan. Hal ini terlihat tatkala Nabi saw. melarang seseorang
sahabat beribadah di dalam masjid, tidak pernah bekerja mencari nafkah untuk
dirinya sendiri dan keluarganya. Dia diberi makan dan minum oleh saudaranya,
maka orang tersebut tidak mendapat pahala.
g. Akhlak bidang Sains Modern
Sains Moderen adalah suatu sikap taat terhadap
peraturan tentang suatu bidang ilmu yang tersusun secara sistematis untuk
menciptakan berbagai macam ilmu pengetahuan dan teknologi mederen.[i]
Karakteristik ajaran akhlaqul karimah sangat
menekankan pentingnya sains moderen dan disiplin dalam berbagai kehidupan,
terutama disiplin waktu, sampai ada pepatah mengatakan “waktu adalah pedang”,
siapa yang tidak mampu memanfaatkannya maka ia akan tertindas oleh waktu itu
sendiri.[3]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa dasar dari akhlak Islam secara
global hanya ada dua yakni: Percaya adanya Tuhan dan percaya adanya hari
kemudian/hari pembalasan, sebagai disebutkan oleh Abul A’la Maududi bahwa sistem moral/akhlak ada yang berdasarkan kepercayaan
kepada Tuhan dan kehidupan setelah mati. Karakteristik akhlakul karimah tidak terlepas dari ilmu keislaman. Akhlak memiliki kedudukan yang sangat penting dalam
kehidupan manusia baik sebagai individu
maupun masyarakat dan bangsa, sebab jatuh bangunnya suatu masyarakat
tergantung pada keberadaan akhlaknya. Apabila
akhlaknya baik maka sejahteralah lahir dan batinnya, begitu pula sebaliknya.
DAFTAR PUSTAKA
wahyuddin , dkk . 2009 . PENDIDIKAN AGAMA ISLAM untuk Perguruan
Tinggi . Surabaya : Grasindo
Elmubarok, zaim , dkk . 2011 . ISLAM RAHMATAN LIL’ALAMIN . Semarang :
Unnes Press
[1] wahyuddin , dkk. PENDIDIKAN AGAMA ISLAM untuk Perguruan
Tinggi . ( Surabaya : Grasindo , 2011 ) h.78
1 komentar:
trimakasih infonya...
izin copas ya min buat tugas... sukses selalu...
Posting Komentar